Wahh..sudah
lama sekali ana tidak menilis di blog ini,,
Sampai-
sampai blog ini ikan- ikannya hampir mati kelaparan, berandanya penuh sarang
laba- laba, dan untungnya tidak ada gembel yang tidur di dalamnya saking lamanya
tidak di buka (lho, koq jadi seperti Raditya Dika saja yah, hahaa).. :D :D
Emmm..ana
mau menulis ulang cerita yang ana dapat dari seseorang,,
Cerita
tentang Baginda Rasulullah SAW..
Tak
tahan menampung air mata yang ingin keluar ketika membaca pesan yang berisi
ceita ini di dalam inbox fb ana (dikirim oleh hamba Allah), dan tak tahan pula
ingin menuliskan kembali dan berbagi kepada sahabat sekalian..
Ini
merupakan penggalan cerita saat- saat Rasulullah SAW menghadapi sakaratul maut,
yang benar- benar membuat hati ini merasa kaku dibuatnya,,
Karenaaa....langsung
baca sendiri dehh,, hehee..
Semoga
bermanfaat bagi yang membaca.. :)
Bismillaah..
Saat
Rasulullah SAW sedang sakit dan berbaring lemah di tempat tidurnya, dia dijaga
oleh putrinya Fatimah. Tiba- tiba dari luar pintu terdengar seseorang berseru
mengucapkan salam.
"Bolehkah
saya masuk ?" tanyanya.
Tapi
Fatimah tidak mengizinkannya masuk.
"Ma'afkanlah,
ayahku sedang demam", kata Fatimah lalu membalikkan badan dan menutup
pintu.
Kemudian
Fatimah kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan kemudian
bertanya pada Fatimah,
"Siapakah
itu wahai anakku ?"
"Tak
tau ayah, orang yang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya", tutur
Fatimah lembut. Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang
menggetarkan.
"Ketahuilah,
dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan
di dunia, dialah malaikat maut", kata Rasulullah. Fatimah pun menahan
ledakan tangisnya.
Malaikat
maut datang menghampiri, dan Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut
bersamanya. Lalu dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas
langit dunia menyambut ruh kekasih Allah.
Setelah Jibril datang, Rasulullah kemudian bertanya,
"Jibril,
jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah ?", tanya Rasulullah dengan
suara yang amat lemah.
"Pintu-
pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga
terbuka lebar menanti kedatanganmu", kata Jibril.
Tapi
ternyata itu tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau
tidak senang mendengar khabar ini ?", tanya Jibril.
"Khabarkan
kepadaku bagaimana nasib ummatku kelak", kata Rasul.
"Jangan
khawatir wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku :
"Ku haramkan syurga bagi siapa saja, kecuali ummat Muhammad telah berada
di dalamnya.", kata Jibril.
Detik-
detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah
ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,urat- urat lehernya
menegang.
"Jibril,
betapa sakit sakaratul maut ini", perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah
terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam, dan Jibril memalingkan
muka.
"Jijikkah
kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril ?", tanya Rasulullah
pada malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah
yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal ?", kata Jibril.
Sebentar
kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tak tertahankan lagi.
"Ya
Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku,
jangan pada ummatku.", ucap Rasul.
Badan
Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya
bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya.
"Uushiikum
bis-sholati, wa maa malakat aimanukum." (peliaharalah sholat dan
peliharalah orang- orang lemah di antaramu), kata Rasul.
Di
luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya
ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummati,
ummati, ummati.." (ummatku, ummatku, ummatku).
Setelah
beberapa saat, berakhirlah hidup manusia mulia itu, baginda Rasulullah SAW. Dan
membuat siapa saja yang mencintai beliau merasa sangat kehilangan.. T.T
Lihatlah..betapa
cintanya Rasulullah SAW kepada kita (ummatnya). Bahkan ketika ajal dan malaikat
maut sudah di depan mata, beliau masih sempat khawatir dan memikirkan kita
(ummatnya) dan beliau bahkan berdo'a dan meminta kepada Allah agar seluruh siksa maut ditimpakan kepada beliau asalkan kita (ummatnya) tidak merasakan siksa maut yang teramat sakit..
Subhanallaah,,betapa mulia Rasulullaah..
Alhamdulillah kalau kita sekarang telah menjadi salah satu ummatnya,,
Tapi yang memprihatinkan,
kita (ummatnya), membasahi lisan dan bibir kita dengan mengucapkan sholawat
untuk beliau saja kadang lupa dan jarang melakukannya..
Sehingga
menurut ana sangat benar, orang yang enggan mengucapkan sholawat kepada
Rasulullah adalah orang yang paling pelit di semesta alam ini,,
Astaghfirullaah..anggap
itu sekilas info saja laah,,
Semoga
tidak ada di antara kita yang seperti itu, aaamiin..
Dan
marilah kita perbanyak bersholawat kepada beliau di waktu- waktu senggang
kita,,
Bersholawat
itu gratis kok ! dapat pahala, dan masih banyak lagi manfaatnya..
Dan
tidak ada larangan untuk kita dalam kondisi apapun untuk mengucapkan sholawat
(bahkan khususnya para akhwat yg sedang berhadast besar atau haid),,
Asal
pengucapannya baik, benar, dan tepat pada tempatnya.. ;)
Ayyooo..niatkan
dalam hati untuk melakukan 1000 kali bersholawat setiap harii (bacanya pakai nada kayak iklan Anline,1000 langkah setiap hari!),, ^_~
Akhir
kata..Wallahu a'lam, Wassalaam,,
*Salam
ukhuwah* :)